BERLIBUR KE PANTAI

              
 Berlibur ke Pantai

                  Sudah sejak seminggu lalu orangtuaku berencana untuk liburan ke pantai, mengingat aku
dan adik sedang liburan sekolah, sekaligus sebagai hadiah karena kemaren lusa adikku
merayakan ulang tahun.
                  Jam masih menunjukkan pukul 05.56 pagi, tapi aku dan keluarga sudah bersiap pergi ke
pantai Kuta. Kami berangkat sepagi ini karena jarak dari rumah ke pantai sekitar 3 jam
perjalanan. Untuk mengganjal perut kami, ibu telah menyiapkan roti isi telur favoritku.
                  Perjalanan kami tempuh menggunakan mobil. Dalam mobil ada aku, adik perempuanku,
ayah dan ibu. Aku dan adik dilarang membawa handphone oleh ayah dan ibu agar lebih
menikmati perjalanan dan liburan itu sendiri. Untuk menghabiskan waktu aku bermain “tebak
nama huruf berdasarkan huruf bersama adikku yang hanya terpaut 7 tahun dariku.
                  Kami berenang sekitar 20 menitan, sebelum orangtua kami memanggil, menyuruh kami
ke tepi laut. Kami sekeluargapun bermain air. Ayah mengajak kami duduk bersila membelakangi
laut. Saat ombak datang kami terseret ke pantai. Rasanya sangat seru, karena kita tidak melihat
kapan ombak datang. Sementara ibu hanya bermain air di tepi pantai dan memotret kami melalui
kameranya.
                  Tak terasa tiga jam sudah berlalu. Kami mulai memasuki daerah perbukitan. Aku dan
adik mulai memperhatikan pemandangan dengan seksama. Kami terpesona karena melihat
hamparan sawah di bawah yang begitu indah. Sayangnya aku hanya bisa menikmati
pemandangan tersebut sebentar saja, karena setelah itu aku pusing dan mual akibat jalan yang
berkelok-kelok, naik dan turun. Ibu memberikanku minyak kayu putih. Aromanya benar-benar
bisa mengurangi mual yang aku alami.
                  Akhirnya kami sekeluarga tiba di Pantai Kuta. Pantai ini terletak di daerah Kuta, Bali. Kami segera menuju ke gazebo kecil yang ada di beberapa lokasi pantai.
Sambil menikmati angin laut, kami makan bersama dulu. Menu kami kala itu adalah ayam
goreng dan sosis. Memang masakan ibuku rasanya enak sekali.
                  Aku tidak bisa berhenti takjub melihat indahnya pantai ini. Pantai Kuta memang sudah terkenal, sehingga banyak pengunjung yang datang. Namun pantainya
masih sangat bersih yang membuat kami sekeluarga nyaman.
                  Aku dan adikku tak sabar untuk bermain, jadi kami langsung berlari ke arah tepi pantai.
Kami tidak mengindahkan perkataan ibu yang menyuruh kami memakai sunblock terlebih
dahulu. Rasanya segar ketika air laut mengenai kaki kami.
                  Di tepi pantai aku menemukan ranting kayu yang panjang. Akhirnya aku ambil dan
menyeretnya sepanjang perjalan. Setelah berjalan beberapa saat kami sampai di muara, yaitu
tempat pertemuan air sungai dan air laut. Kami berhenti dan melihat ke belakang, terlihat garis
panjang di pasir hasil ranting kayu yang aku seret daritadi. Entah kenapa aku dan adikku merasa
garis tersebut sangat keren. Selanjutnya kami memutuskan untuk berenang dulu di muara.
Karena arusnya tenang tidak seperti di laut.
                  Kami berenang sekitar 15 menitan, sebelum orangtua kami memanggil, menyuruh kami
ke tepi laut. Kami sekeluargapun bermain air. Ayah mengajak kami duduk bersila membelakangi
laut. Saat ombak datang kami terseret ke pantai. Rasanya sangat seru, karena kita tidak melihat
kapan ombak datang. Sementara ibu hanya bermain air di tepi pantai dan memotret kami melalui
kameranya.
                  Setelah puas bermain air, ayah mengajak kami menulis di pasir. Tulisan yang kami buat
saat itu adalah “Happy Family". Ketika melihat hasil potretan ibu di kameranya, ternyata bagus
juga. Tak terasa sudah jam 12 siang, matahari sudah sangat terik. Ayah dan ibu mengajak kami
untuk membersihkan diri. Setelah bersih, kami sholat dhuhur berjamaah di mushola dekat tempat
kami mandi. Acara dilanjutkan dengan menikmati bakso hangat di warung di pinggir pantai,
rasanya enak sekali makan sambil melihat keindahan pantai. Saat perjalanan pulang aku dan adik
tertidur pulas. Saat kami bangun, tahu-tahu kami sudah berada di rumah. Sungguh
menyenangkan liburan kali ini. Aku tidak sabar ke pantai lagi bersama ayah, ibu dan adik. Aku
pun kembali tertidur sampai pagi karena masih kecapekan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INVITA 2018

ADAPTASI SOSIAL TERHADAP REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU

Liburan Semester